Save Our Forests 4 Future: Puluhan Rumah Tak Layak Huni

PEKALONGAN - Puluhan rumah di Kelurahan Noyontaan dan Poncol Pekalongan Timur, masih banyak yang tidak layak huni. Hal ini dilihat dari kondisi rumah yang masih jauh dari standar sehat. Seperti halnya dituturkan Ketua RT 04 RW 02 Kelurahan Noyontaan, Abdul Ghofur, Selasa (21/7) siang.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Pekalongan yang berkenan meninjau lokasi beberapa waktu lalu. Tapi masih ada beberapa rumah yang perlu mendapatkan bantuan rehab rumah," katanya, kemarin.
Dijelaskan, di RT-nya saja ada sekitar 6 rumah yang kondisinya sekarang ini sangat memprihatinkan yaitu rumah milik Uwi Sin Bun, Sri Aminah, Mujiyono, Hasyim, Edi Casmono dan Sukimah.
Keluhan dari masing-masing pemiliknya pun bervariasi. Ada yang atapnya bocor sebingga banjir saat hujan, dinding yang rapuh, dinding yang konstruksinya masih terbuat dari papan, masih beralaskan tanah, dan banyak pula yang tidak memiliki jamban.

"Saya sendiri sebagai RT prihatin dengan kondisi mereka. Bahkan ada yang pemiliknya janda tua dan sebatangkara," terangnya.
Dari pantauan Radar di lokasi, sebagian besar rumah berdiri di atas saluran air. Sehingga bisa dibayangkan, saat musim hujan datang air yang awalnya surut meluap dan membanjiri sekelilingnya. Kondisi ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan para penghuni di sana.
Seperti diungkapkan Tumini, warga kelurahan Poncol Gang 16. "Kalau musim hujan, biasanya kita ngungsi ke tetangga. Bocornya sudah nggak bisa ketulungan mas, harus dibongkar lagi atapnya," tutur wanita berumur 75 tahun ini.
Sementara itu, Kepala Bapermas Kota Pekaongan Ir Candra Herawari mengatakan untuk tahun 2009 ini masih ada program pugar rumah bagi warga miskin di Kota Pekalongan, namun pelaksanaannya dilakukan bertahap.
"Dana pugar rumah masih ada, pembagiannya secara bertahap. Untuk masalah ini silahkan bisa ditanyakan langsung ke KPM atau lurah setempat, mau dibiayai dengan akselerasi atau tidak," jelasnya. (san)

Source : Radar Pekalongan